67 Tahun Cak Nun saat pandemi corona
“Lha terus kapan dong, bisa Maiyahan lagi?”

Hari ini, Rabu 27 Mei 2020, Emha Ainun Nadjib atau yang lebih dikenal dengan sapaan Cak Nun dan Mbah Nun itu berusia 67 tahun. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, jagat media sosial tetap diramaikan ucapan ulang tahun digital kepada Mbah Nun, terutama berondongan ucapan selamat dan doa dari Jamaah Maiyah (JM) via Facebook, Twitter, hingga Instagram.

Namun ada yang berbeda.
Tahun ini JM tentu tak merasakan ‘euforia’ seperti ulang tahun Mbah Nun di tahun-tahun sebelumnya. Mengingat sudah tiga bulanan ini Indonesia ‘diserang’ virus corona dan terpaksa bikin semua kegiatan Maiyahan di beberapa kota harus libur sejenak. Artinya apa?
Aku yakin pasti sangat banyak JM yang auto kangen banget sama Mbah Nun, bahkan mungkin sedikit sedih. Atau malah campur mangkel sama pemerintah, gara-gara corona, Maiyah jadi distop sementara.
“Kenapa sih, di saat ulang tahun Mbah Nun begini kok pas banget lagi ada pandemi corona?”
“Terus Maiyahan lagi kapan?”
-misalnya demikian.
Sebagian JM juga mungkin berharap-harap cemas, kapan lagi bisa Maiyahan dan berjumpa langsung dengan Mbah Nun. Tak ada yang bisa memastikan.

Namun aku yakin, bagaimanapun kondisinya saat ini, JM di segala penjuru pasti tetap akan mendoakan Mbah Nun. Dan tentu saja mendoakan Indonesia agar bisa mengusir corona dengan segera, supaya agenda Maiyahan bisa terlaksana kembali.
Aku yang bukan siapa-siapanya Mbah Nun ini juga diam-diam sedih. Meski demikian, ya tetap saja doaku selalu teriring untuk Mbah Nun.
Karena aku tetap selalu belajar dari beliau, kapan saja dan di mana saja.
Yang paling realistis saat ini, kalau mau kangen-kangenan sama Mbah Nun, paling mudah cuma bisa dilakukan dengan mlipir ke YouTube untuk mencari rekaman-rekaman Maiyah pilihan.
Bahkan yang terbaru, video di channel YouTube CakNun.com, ‘Wirid dan Shalawat Untuk 67 Tahun Mbah Nun’ bisa kamu putar berulang, sembari merapal doa terbaik apa saja.
Agenda ritual doa bersama berdurasi satu jam lebih 20 menit itu dilakukan Keluarga besar KiaiKanjeng dan Progress khusus untuk memperingati ulang tahun ke-67 Mbah Nun di Pendopo Rumah Maiyah Kadipiro, Selasa (26/5) malam. Selain itu majelis doa tersebut juga menyelipkan banyak doa terbaik meminta Allah berkenan mengangkat pandemi Covid-19 sesegera mungkin.
Terakhir, barangkali saya juga mengamini tulisan di caknun.com dari salah satu JM, Mbak Pipink Riveea. Dia menulis bahwa 27 Mei 2020 adalah hikmah saat nilai Maiyah sedang diuji.
“Dengan sangat rapi Allah membuat skenario bahwa 27 Mei, hari yang sangat dinantikan Jamaah Maiyah, diletakkan di bulan syawal, di tengah masa pandemik yang mengharuskan sosial distancing sehingga tidak memungkinkan untuk saya dan Jamaah Maiyah lainnya berkumpul seperti halnya Ihtifal Miyah ataupun Menyorong Rembulan. Kami diperkenankan Allah untuk tetap berada di ruang sunyi kami masing-masing, mensyukuri setiap keadaan yang digariskan dalam rangka semakin mengkhusyukan setoran cinta kami pada sang guru Maulana Muhammad Ainun Nadjib,” tulis Mbak Pipink Riveea.
Selamat ulang tahun sahan, bapak, simbah, gurunya banyak orang. Semoga selalu diberi sehat berlimpah, umur panjang, dan tetap menebarkan banyak energi kebaikan untuk semua orang, terutama untuk anak-anakmu, cucu-cucumu di Maiyahan.
Sampai jumpa di pitulasan Mocopat Syafaat berikutnya. Semoga secepatnya.
-dari JM amatiran, abal-abal, jarang datang Maiyahan, tapi tetap istikamah mengoleksi dan membaca buku-buku Mbah Nun-

—
#31HariMenulis
Rabu 27 Mei 2020