ALTER\EGO album TRANSENDEN dan perspektif Nova Abdillah-Agib Tanjung

Agib Tanjung
4 min readNov 16, 2021

--

Album TRANSENDEN ini dikerjakan ALTER\EGO selama 9 tahun dan ‘cuma’ berisi 9 lagu

TRANSENDEN, album ini menandai pergantian umur saya yang ke-35. Dan di 9 tahun terakhir, tiada hari berlalu tanpa pikiran terbebani dengan ‘nasib’ lagu-lagu di dalamnya.

“Memendam karya itu dosa!”. Demikian komentar teman saya, saking tidak sabarnya mendengar album ini. Tapi mungkin yang paling kebal itu telinga istri saya, karena setiap hari dengar curhatan semacam “Kapan yo, iki rilise?”. Hehehe.

Kenapa begitu lama? Ketika aku memikirkannya sekarang, setiap karya itu mungkin memiliki proses dan momennya sendiri. Dia yang memilih kapan waktu yang tepat untuk menemui para pemiliknya yang baru. Dan semua orang di ALTER\EGO sudah bekerja keras untuk mewujudkannya.

9 Anak jiwa, terpilih dari yang tadinya 16. Aku ingat menulis lagu ‘dr. 70s’ itu tahun 2006, sewaktu masih bersama Illegal Motives. Bisa dikatakan salah satu lagu tertua di album TRANSENDEN. Lalu siapa yang paling muda? Ada ‘Festival Caci Maki’ yang rilis sebagai single tiga bulan sebelum pandemi.

Lega. Puji Tuhan, Alhamdulillah, itu yang saya rasakan. Utang terbayar tuntas, kepada siapa saja yang ingin mendengarkan, tetapi terutama pada diri saya sendiri. Pikiran dan hati tak lagi terbebani.

Teruntuk Sirin Farid Stevy, terima kasih telah memberkati 9 lagu di album ini dengan 9 artwork yang fenomenal.

Dan jika anda sudah memutar TRANSENDEN, ada killer guitar solo yg dimainkan oleh Tomo Widayat di track 1.

Penasaran? Ikuti link ini: https://linktr.ee/alteregoisme

Selamat mendengarkan, selamat memasuki dunia transendental. Jika suka, bantu sebarkan!

— Nova Abdillah (Artzex) —

*****

ALTER\EGO (2010, 2012, 2019, 2021)

Ingat betul. Band ini dimulai sejak 2010. Sejak aku memutuskan hengkang dari band kebanggaanku, Illegal Motives. Disusul kemudian Artzex, sahabatku sejak SMA yang kebetulan juga dulunya ada di band yang sama. Artzex ikut keluar, lalu kami memutuskan membentuk ALTER\EGO seperti sekarang.

Pencapaian kami yang sekarang berisi lima orang ini mungkin tampak biasa saja bagi sebagian orang, atau tepatnya untuk sebagian musisi Jogja lainnya. Tapi ya namanya band sendiri, pastinya bangga kalau sudah berhasil punya banyak lagu, lalu terwujud dalam bentuk album. Kami bangga, kami lega, album kami akhirnya mengudara juga.

ALTER\EGO ini dulunya kami seriusi untuk bisa melenggang jauh ke panggung-panggung musik besar di Indonesia. Apalagi buatku dan Artzex, seperti ada rasa tanggung jawab tersendiri untuk membuat ALTER\EGO selalu ada.

Nyatanya semua berbeda. Kami akhirnya sibuk dengan pekerjaan utama kami masing-masing. Album penuh yang kami kerjakan sejak 2012 itu menjadi terbengkalai. Gara-gara siapa? Awalnya karena aku. HAHA!

Jadi, 2012 akhir aku memutuskan untuk merantau ke Jakarta, lalu disusul Arzex kemudian juga merantau ke Sangatta. Proses rekaman yang baru berjalan sekitar 56%, ya mau tak mau berhenti total. Impian ngeband dan manggung ke banyak tempat? Ya tinggal angan-angan.

…..

Singkat cerita, materi-materi ini mulai kami seriusi lagi sejak 2016. Tentunya setelah aku dan Artzex ada di Jogja lagi. Bagoes yang semakin sibuk dengan pekerjaannya, Ancal yang mulai jadi ‘gitaris laris’ dipakai banyak musisi, lalu Elang yang tiba-tiba masuk kembali ke ALTER\EGO. Semuanya terasa sangat cepat. Tahun cepat berganti. Tapi album kami justru makin tak cepat jadi. Ealah.

Terakhir, semangat kami begitu membara setelah merilis single baru di November 2019, Festival Caci Maki. Tapi, lagi-lagi kami harus berhenti karena tiga bulan kemudian ada pandemi.

Setelah wa wi wu sana sini dan melakukan ketemuan yang tidak intens, lalu merekam ulang part bass dan gitar, kami ‘berjodoh’ dipertemukan lagi dengan Farid Stevy untuk menyelesaikan seluruh kebutuhan visual album kami. Lalu berikutnya mempercayakan sosok muda bertenaga, Winaldy Senna, sebagai pe-mixing dan pe-mastering, sampai menodong Mas Tomo Widayat mengisi part gitar di salah satu lagu kami berjudul ‘Hey!’.

Akhirnya, album yang kami beri nama TRANSENDEN ini rilis. Sekali lagi, aku pribadi sangat merasa bangga dan lega dengan pencapaian ini. Ya meski harus menunggu 9 tahun dan cuma jadi 9 lagu. Padahal aslinya 16 lalu kena imbas kurasi dari kami sendiri :))
Lalu kalau yang dirilis cuma 9, bagaimana dengan sisa 7 lagu lainnya? Ya kapan-kapan dirilis atau retake aja~

Oh iya.. Terima kasih bagi yang sudah mau membaca tulisan ini sampai selesai.

Jangan lupa mampir dengarkan album TRANSENDEN ini. Semoga suka. Semoga menghibur.

Sikat langsung untuk mendengarkan melalui tautan ini → linktr.ee/alteregoisme

Selamat mendengarkan, jangan lupa sebarkan, dan semoga akhir pekanmu menyenangkan :))

— Agib Tanjung —

*****

artwork karya sirin farid stevy — 2021

--

--

Agib Tanjung

budak korporat sebagai penyunting teks sekaligus pengampu tim media sosial dan video. kadang menjelma menjadi rockstar saat akhir pekan.