Menerima tantangan #31HariMenulis 2020
Atas nama persahabatan, ‘disuruh’ Jaki sekaligus dimotivasi Tuki
Jadi, dulu sih sebenarnya aku sudah punya blog. Tapi entah ya, lupa bikin di WordPress atau malah di Blogger. Isinya juga macak curhat wagu receh gitu, mengingat dulu aku bikin sekitar awal 2013 dan pertama kali jadi anak rantau di Jakarta. Tapi, ya gitu. Malas dan ku enggan melanjutkannya lagi karena bingung mau nulis apa. Ya wajar harap maklum. Tahun segitu memang aku baru belajar dan bisa menulis, karena faktor pekerjaan harian.
Jadi, blog ini semacam blog keduaku. Ya lama juga ya. Dari 2013 ke 2020 kemudian bikin blog lagi. Semoga dengan adanya blog baru ini bisa membuatku rajin nulis dan termotivasi untuk tetap mengisi akun blog ini. Biar nggak sawangen~
Soal tema? Ya urusan belakangan. Bagus nggak bagus yang penting usaha nulis dulu. Ya to?
Eiya, tulisan ini juga sebenarnya semacam testing juga sih. Biar ada unggahan pertama gitu. Aku juga penasaran mau lihat gimana tampilan si Medium ini. Katanya sih lebih simpel daripada WordPress dan Blogger.
Ya, wis. Pokoknya buat kamu yang nggak sengaja mampir baca tulisan yang nggak seberapa ini ikut doain aku juga, semoga jadi rajin nulis. Apapun itu yang aku suka, yang aku pahami, dan tentu yang layak aku bagikan ke teman-teman digital semua~
Sampai jumpa di #31HariMenulis 2020 ya!
—
Ditulis di serambi rumah kontrakan, Gadingan, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
22.57 WIB
Sementara Ken dan Raksan udah tidur. Ibuk Aliffa yang keturon terlihat keluar ngambil handuk katanya mau mandi dan menunaikan Isya’ dan Tarawihnya
