Menjuri Richard Simanjuntak dan Daniel Simanjuntak

Agib Tanjung
5 min readMay 20, 2020

--

Keduanya berhasil membakar panggung Indonesian Idol 2020 di Jakarta~

Kalau kamu sempat mengikuti Indonesian Idol terakhir kemarin, harusnya kamu tahu dua sosok kontestan ini. Keduanya kakak beradik kandung.

Richard Simanjuntak adalah si adik, dan si Daniel Simanjuntak kakaknya. Secara perawakan mereka memang serupa. Uniknya, banyak warganet alias netizen bilang, Richard lebih chubby dan putihan kulitnya ketimbang Daniel. Tapi secara kualitas suara, jempolan dan berkarakter semuanya.

Nah, dua bersaudara ini kebetulan juga mengikuti audisi di Jogja, tepatnya di Jogja Expo Center (JEC). Saat itu aku didapuk menjadi juri (precaster) Indonesian Idol 2020 bersama para pegiat musik Jogja lainnya.

Penjurian itu diadakan Juni 2019. Selama dua hari berturut-turut, kami juri yang berjumlah 22 orang itu harus bekerja keras menyeleksi ribuan kontestan dalam waktu singkat.

Teknisnya, masing-masing bilik akan berisi 2 juri yang sudah diundi. Hari pertama aku menjuri bersama Elang Nuraga (The Finest Tree, ALTEREGO) dan hari kedua bareng Ary B Prass (wartawan senior sekaligus pengamat musik). Sekali kloter audisi ada 10 peserta yang masuk ke dalam bilik.

elang nuraga dan agib tanjung

Secara keseluruhan, di hari pertama aku menyeleksi 111 peserta dan di hari kedua kalau tidak salah cuma 90 orang saja. Nah, di hari pertama audisi itulah aku menemukan dua kontestan istimewa bernama Daniel dan Richard.

Keduanya kebetulan masuk dalam satu kloter. Urutan pertama Daniel dan urutan kesepuluh Richard.

Saat itu, aku dan Elang langsung punya feeling kuat kalau kedua orang ini bisa melaju dengan mulus ke Jakarta. Auranya sudah berkualitas. Dan memang terbukti saat mereka mulai bernyanyi.

Biasanya, seluruh kontestan akan ku minta untuk menyanyikan dua lagu. Satu lagu sesuai keinginan kontestan, satu lagi juri yang rikues. Biasanya di lagu kedua dan seterusnya, kami akan suruh para kontestan menyanyikan lagu berbahasa Indonesia saja.

Aku lupa Daniel Simanjuntak menyanyikan lagu apa. Tapi di lagu kedua, dia justru memilih sendiri akan membawakan lagu Pelangi di Matamu (Jamrud) dengan versi jazz dengan gitar akustik. Kordnya jadi miring-miring gitu. Keren banget pokoknya. Suara Daniel ini merdu tapi ada serak-seraknya. No fals.

daniel simanjuntak/2019

Oh, iya. FYI, saat itu memang banyak kontestan yang membawa gitar akustik. Ya meski nggak semuanya bener juga sih, mainnya~

Saat Daniel masuk bilik, aku dan Elang sudah saling lirik dan senggol-senggolan kaki. Haha!

"Mashok akal ketoke, Lang," bisikku pada Elang.

Elang cuma tersenyum sembari memberikan kode jempol tangan kiri di bawah meja.

Oke. Lolos!

Daniel terlihat semringah menyalamiku dan Elang. Kemudian dilanjutkan kontestan urutan selanjutnya.

Nah, seingatku, peserta nomor dua sampai sembilan ini tak ada yang menarik. Hingga akhirnya kontestan terakhir masuk. Peserta nomor 10 yang tak kalah istimewanya dari peserta nomor satu.

"Halo, mas-mas semua," kata peserta nomor 10 ini sembari tersenyum ramah padaku dan Elang.

Aku dan Elang bingung.

Lha, ini kok mirip banget sama kontestan nomor satu, si Daniel tadi. Gitarnya sama pula.

"Kamu siapanya yang nomor satu tadi? Kembar? Kok mirip?" tanyaku spontan.

"Aku adiknya, mas. Yang tadi kakakku. Gitarnya ya sekalian, kan cuma bawa satu buat gantian," jawab Richard sambi cengar-cengir.

Tanpa banyak basa-basi, Elang langsung menyuruhnya bernyanyi.

"Yuk, langsung nyanyi aja," kata Elang yang sudah yakin bahwa Richard juga pasti lolos seperti kakaknya.

Aku dan Elang juga lupa saat itu Richard menyanyikan lagu apa saja, tapi salah satunya kalau tak keliru adalah lagu dari Stevie Wonder.

richard simanjuntak/2019

Sudah bisa ditebak. Ya tentu saja Richard juga lolos. Sama kerennya dengan kakaknya. Hanya saja, karakter suara mereka punya diferensiasi khusus. Richard lebih melengking dan cenderung lebih halus daripada Daniel. Richard juga antifals dan punya ciri khas, saat bernyanyi mukanya wajib meleyot-leyot gitu. Ngesoul banget ini orang!

"Makasih mas, makasih," ujar Richard tersenyum lega ketika berpamitan meninggalkan bilik audisi kami.

Kedua orang ini tentu membuatku dan Elang tersenyum lega. Kami sangat puas menyelesaikan penjurian audisi hari pertama. Richard dan Daniel memang terbukti memukau. Olah vokal yang berkualitas dan permainan gitar yang lebih dari cukup. Layak banget jadi musisi profesional.

Belakangan diketahui ternyata keduanya juga masih rutin ngamen reguleran di beberapa cafe terjawab Jogja tiap pekan.

***

Usai audisi Jogja, keduanya akhirnya berkesempatan berangkat ke Jakarta. Namun sayang, Daniel harus berhenti di Top 22 dan Richard di Top 11.

Meski tak semoncer Lyodra Ginting dan Tiara Anugrah, tapi aku punya keyakinan kalau mereka berdua akan tetap sukses berkarier di dunia musik, kelak suatu saat nanti.

Bahkan saat ketemuan dengan mereka belum lama ini, keduanya ternyata sudah merencanakan akan berkarya bareng di bawah bendera Duo Simanjuntak.

"Ya, rencana kami mau bikin grup duo bareng. Ya grup keluarga lah. Namanya Duo Simanjuntak. Untuk awalan, kami juga mau mengaktifkan channel YouTube kami dulu, buat konten lucu-lucuan aja tapi tetep ada nyanyi-nyanyinya," ujar Daniel diamini oleh Richard.

Sukses dan sehat selalu ya, Daniel dan Richard. Aku tunggu janji kalian. Duo Simanjuntak harus segera rilis. Harus mateng. Harus keren dan semoga bisa bikin warna baru buat industri musik Indonesia. Aaamiiinnn.

Kalau masih bingung soal materi, aku sama Elang pasti akan bantu dengan senang hati. Minimal ngasih lagu dan sekalian ngaransemenin. Misale. Eh.

#31HariMenulis
Rabu 20 Mei 2020

--

--

Agib Tanjung
Agib Tanjung

Written by Agib Tanjung

budak korporat sebagai penyunting teks sekaligus pengampu tim media sosial dan video. kadang menjelma menjadi rockstar saat akhir pekan.