PAPRICKA, grup band pertamaku waktu aku masih jadi drummer
Lumayan, cuma tiga kali manggung tapi sudah merekam dua lagu karya sendiri~

Selain FATROCKET yang aku unggah di tulisanku sebelumnya, tampaknya aku juga perlu membagikan sebuah cerita lama, masih tentang prosesku jadi anak band juga. Nggak penting-penting amat sih, tapi aku merasa ini perlu aku abadikan untuk menjadi sebuah catatan.
Jadi dulu zaman SMA aku punya grup band, namanya PAPRICKA. Band ini isinya lima orang, satu sekolahan semua, dan aku personel paling muda. Bisa dibilang ini jadi grup band pertamaku. Ciye.
Oh iya, bagi yang belum tahu, dulu aku aslinya adalah drummer (bukan bassis seperti sekarang). Aku belajar drum dari kelas 1 SMP sampai kelas 1 SMA. Awalnya belajar di Sriwijaya Musik (perempatan Kentungan, Jakal), kemudian lanjut di Alamanda Musicorner (studio musik) belajar sama Kiki Mirano (drummer E’SNANAS, Cannonball).
Oke, lanjut lagi ke PAPRICKA ya.
Band ini berisi empat orang cowok, satu cewek. Ada Putri Prima Yunia (vokal), Norman Alhafid (gitar ritem), Angga Badiyo (gitar melodi), Corvandy Hartadi alias Amrix (bass), dan tentu saja aku di posisi drum. Filosofi namanya, kenapa harus PAPRICKA aku juga sudah lupa. Tapi nama itu sepertinya juga ideku sih.
Saat itu sekira tahun 2002 atau 2003 di SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta. Aku masih kelas 1, Angga kelas 2, sedangkan Putri-Norman-Amrix kelas 3.
Tapi sebelum Putri masuk, sebenarnya ada Nanung. Dia juga kelas 3 dan sempat mengisi posisi vokal. Untungnya, si Nanung ini sempat ikut menyumbangkan suara di dua demo lagu PAPRICKA. Putri yang masuk belakangan malah nggak sempat merasakan rasanya rekaman di studio. Aku juga lupa kenapa Nanung memutuskan untuk hengkang, lalu kenapa juga Putri yang menggantikannya. Dari vokal cowok ke vokal cewek lho. Susah juga kalau dipikir teknisnya~
Meski belum sempat banyak manggung, tapi setidaknya kami sudah punya karya sendiri. Lagu pertama adalah TELAH HILANG ciptaanku, kemudian INGKAR ciptaan Angga. Kedua lagu ini dulu direkam sekaligus di Alamanda Musicorner, dioperatori sekaligus di-mixing oleh kakakku, Harsha Tanjung. Prestasi lainnya kami sudah melakukan photoshoot di Calista.
Kalau kamu bingung atau pangling aku yang mana, ya aku juga. Aku juga heran kenapa dulu aku tetap ganteng tapi sekurus itu.
Ini dia fotonya.

Syukur alhamdulillah, dua lagu PAPRICKA itu untungnya masih sempat aku simpan dan langsung ku unggah sekalian di akun SoundCloud-ku (bersamaan dengan naiknya tulisan ini). Itung-itung supaya terabadikan dalam jejak digital. Ya kan?
Seingatku, PAPRICKA ini cuma kesampaian tiga kali manggung. Panggung perdana tentu di sekolah kami sendiri, panggung kedua di Hotel Matahari dan panggung ketiga ada di Java Cafe Resto. Nah, panggung kedua dan ketiga itu kebetulan juga acara ulang tahun anak Muhi. Ya pokoknya di situ-situ aja sih, manggungnya. Maklum, dulu masih kuper.
Kendati demikian, PAPRICKA ini sebenarnya berjasa besar juga untuk karier musikku sampai sekarang. (((KARIER))) *koyo tenan
Kenapa? Karena usai PAPRICKA, akhirnya aku memutuskan untuk tak bermain drum lagi. Aku malah jadi mantap bermain bass dan kesampaian membeli bass pertamaku yang sampai sekarang masih aku rawat, Epiphone Goth Thunderbird IV Bass. Warnanya hitam, kayunya sudah jadi, dan tentu saja soundnya tak tertandingi. FYI, bass itu aku beli di 2005 dan nggak mau aku jual meski sudah banyak yang nawar. *info penting
Nah, PAPRICKA ini dulu bubar jalan karena Amrix memutuskan untuk keluar. Aku lupa alasannya. Tapi yang jelas saat itu memang Amrix, Norman, dan Putri memang sudah harus berkonsentrasi belajar untuk ujian nasional. Dari situlah, entah kenapa aku memutuskan untuk memperdalam instrumen bass saja.
Setelah ketiganya lulus SMA, efektif hanya aku Angga saja personelnya. Ya sudah, bubar begitu saja tanpa ada kumpul bareng lagi. Eman tapi yo meh piye meneh.
Dari semua mantan personelnya saja, sampai sekarang aku cuma masih sering ketemu sama Amrix. Lainnya? Ya ndak pernah lagi. Putri dan Norman aku sudah tak pernah ketemu lagi sejak mereka lulus SMA. Meski sesekali masih bertegur sapa kalau sama si Norman. Ya di Facebook aja.
Kalau Angga Badiyo si personel paling musikal itu, terakhir aku masih mampir ke kost-nya yang berada di sekitaran UGM. Lupa tahun berapa. Yang jelas saat itu aku juga sudah berstatus menjadi mahasiswa.
Ya, begitulah. Ini dia grup band pertamaku, PAPRICKA, dengan dua lagu peninggalannya. Silakan menikmati, semoga kamu suka.
Sehat selalu untuk Nanung, Putri, Norman, Angga, dan Amrix. Semoga suatu saat kita bisa bertemu berkumpul lagi.
Ya kali aja, mau bikin lagu baru, terus rekaman lagi. Eh..

Jangan lupa didengerin dua-duanya ya~
—
#31HariMenulis
Kamis 14 Mei 2020