Rock Sholawat dan 100 lagu untuk Kanjeng Nabi Muhammad

Agib Tanjung
5 min readMay 31, 2020

Dicita-citakan oleh Gus Fuad Plered, ‘kiai muda’ yang punya darah seni kental~

Mengingat sosok sempurna Nabi Muhammad SAW tak harus di momen-momen tertentu. Bahkan sebaiknya juga tak sewaktu Maulid Nabi tiba saja. Kanjeng Nabi sudah seharusnya diingat oleh umat Islam sepanjang waktu, bahkan setiap detik dan napas kita.

Prinsip itu selalu dipegang teguh dan disebarkan secara masif oleh Kiai Haji Muhammad Fuad Riyadi melalui semangat kegembiraan kesenian musik. Pria karismatik yang biasa dikenal dengan Gus Fuad Plered ini akhirnya membesut ROFA, grup band religi yang secara spesifik membawa tema lirik tentang Rasulullah. Namun karena kebanyakan fondasi lagunya dibangun dari benang merah musik rock, maka Gus Fuad Plered menyebut ROFA bergenre Rock Sholawat.

Gus Fuad tidak sendiri. Di dalam ROFA justru punya banyak ‘pasukan’. Isinya mayoritas adalah musisi-musisi kondang Jogja yang setia membantu dakwah musik Gus Fuad saat manggung bersama ROFA. Secara bergiliran tentunya. Mengingat isinya belasan musisi komplet dari pemain drum, bass, gitar, kibord, sampai backing vocal segala.

Meski sebagian orang terkadang masih menganggap sebelah mata, namun ROFA ini menurutku punya diferensiasi daripada grup-grup band religi lainnya. Gus Fuad Plered punya cita-cita luhur ingin menulis lirik tentang Kanjeng Nabi Muhammad dan sholawat sampai berjumlah genap 100 lagu.

Gus Fuad Plered yang biasa aku sapa dengan panggilan pakyai ini sudah lama bercerita panjang lebar kepadaku soal 100 lagu untuk Kanjeng Nabi Muhammad itu. Baginya, 100 lagu itu paling tidak harus dia selesaikan paling lama 10 tahun. Syukur bisa cepat.

“Jatah saya cuma 10 tahun dari sekarang. Kalau pun sudah genap 100 lagu tapi belum 10 tahun, saya tetap akan nyanyi. Tapi setelah 10 tahun, saya berhenti. Nanti ROFA dan 100 lagunya itu bisa dilanjutkan lagi oleh siapa saja yang mau. Jadi dakwahnya nggak boleh berhenti,” kata pakyai, akhir Februari 2018. Saat itu aku baru saja mengenalnya dan pertama kali bertandang ke Pondok Pesantren Roudlotul Fatihah, Pleret, Bantul, pondok yang didirikannya sejak 2006.

Dari pertemuan ke pertemuan selanjutnya, singkat cerita akhirnya aku ikut bergabung membantu ROFA. Saat itu, ROFA baru punya 10 lagu dari 100 lagu yang dicita-citakan. Kedatanganku di ROFA saat itu juga tak lepas dari andil kakakku sendiri, Harsha Tanjung, yang pada rentang waktu pertengahan 2017 mulai diminta pakyai untuk menggarap lagu-lagu barunya untuk album kedua ROFA.

Pakyai pun mulai lebih dalam menceritakan alasannya kenapa harus membawa Kanjeng Nabi Muhammad dalam dakwah musiknya. Menurutnya, selama ini masih banyak orang Islam yang minim pengetahuan mendasar soal Nabi Muhammad. Umat muslim ‘jarang’ diberi tahu oleh guru-gurunya tentang keyakinan bahwa Nabi Muhammad itu selalu mencintai, menyayangi semua makhluk Tuhan termasuk manusia itu sendiri. Tidak peduli apa pun latar belakang manusia itu, apa pun agamanya pasti selalu dicintainya. Sebab Nabi Muhammad senantiasa selalu bisa melihat, memandang manusia yang masih hidup di dunia. Intinya Nabi Muhammad selalu membawa pesan damai dan gembira.

“Kalau manusia itu sedih maka Nabi justru merasa ikut sedih, merasa berat. Seperti misalnya diterangkan dalam surat di At-Taubah ayat 128, ‘Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu…’. Karena intinya Nabi itu menginginkan kita-kita yang masih hidup ini harus selalu merasa gembira dan sukses,” ujar pakyai sembari menghisap kreteknya.

Dari situlah, pakyai bercita-cita ingin banyak menyebarkan pengetahuan soal Nabi Muhammad. “Paling mudah ya dengan apa, ya dengan sholawat,” kata beliau.

Secara keseluruhan, lirik-lirik lagu yang dibuat oleh pakyai ini isinya ingin menyadarkan kembali kepada semua orang, terutama umat Islam, bahwa kita sebagai umat manusia harus selalu membalas mendoakan dan mengingat Nabi Muhammad kapan saja dan di mana saja. Sebab Nabi Muhammad selalu mencintai umat manusia tanpa terkecuali.

“Sekarang ini, kasus yang banyak terjadi pada orang Islam itu melupakan prinsip utama ini. Sebelum kita mencintai Nabi, sebenarnya Nabi sudah lebih dulu, lebih besar dalam hal mencintai kita. Kita itu mau benci, mau cinta, malah Nabi tetap akan selalu sayang dan cinta sama kita, melebihi orangtua yang sudah melahirkan kita. Caranya merasakan bagaimana? Ya pelajari hadist-hadistnya Nabi, maka kita akan makin tahu dan merasakan secara nyata,” kata pakyai suatu malam di serambi masjid pondoknya.

***

Singkat cerita, akhirnya kakakku selesai membantu pakyai menyelesaikan 10 lagu baru ROFA untuk album kedua. Kesepuluh lagu itu masuk dalam album berjudul ‘Song of Tsauban’. Dengan demikian saat itu lagu ROFA sudah menjadi 20 lagu.

Namun andilku tak sampai di situ saja. Usai album ‘Song of Tsauban’, ROFA akhirnya memilih untuk merilis lagu-lagunya secara eceran, bukan album. Aku sempat kebagian menggarap, mengaransemen penuh satu lagu ke-22 milik ROFA, judulnya ‘Permataku’. Silakan cek di YouTube. Apik lho~

“Menurut saya, rilis per lagu pelan-pelan mungkin pesannya akan lebih sampai, daripada langsung banyak lagu tapi orang susah memahaminya satu per satu,” kata pakyai saat itu. Konsep rilisan ini pun berjalan sampai sekarang di ROFA.

Sampai saat ini, Gus Fuad Plered dan ROFA sendiri terhitung sudah menyelesaikan 34 lagu. Artinya masih kurang 66 lagu lagi. Berikut daftar lagu ROFA yang sudah rilis:

SEMUA DIRIMU (2017) — Album

1. Buaian Kasihmu
2. Cahaya Muhammad
3. Hanya Dengan Dirimu
4. Jika Engkau
5. Purnama
6. Salam Cahaya
7. Semua Dirimu
8. Tambahlah Cintaku Padanya
9. Tuhan Bertanya
10. Mahar Cinta

SONG OF TSAUBAN (2018) — Album

11. Song of Tsauban
12. Cahaya Pertama
13. Cinta Tuntunlah Menuju Surgamu
14. Sebelum Sesudah
15. Laksana Ranting Tertahan Dahan
16. Purnama Merah Tembaga
17. 33
18. Santai Saja
19. Selalu Begitu
20. Dia Slalu Menyayangimu

Single

21. Rindu Kanjeng Nabi
22. Permataku
23. Ode Muhammad
24. Kau Usap Rambutku
25. Manaqib Guru Sekumpul
26. Ya Rasulallah, Cintamu
27. Kuseru Namamu, Aortaku
28. Semoga Kau Tetap Bahagia
29. Kamu Cuek (Yang Penting Kamu Bahagia)
30. Semesta Berputar Karena Cintaku
31. Mengapa Kau Palingkan Muka
32. Kasidah Guru Zuhdi untuk Guru Sekumpul
33. Tepi Diri
34. Cintamu Musnahkan Diriku

Semua lagu itu sudah rilis di gerai musik digital dan beberapa di antaranya bisa kamu temukan video klipnya di YouTube.

Tapi ternyata kalau mau dihitung dengan lagu-lagu terbaru ciptaan pakyai, konon kabarnya sudah mencapai 43 lagu. Termasuk beberapa lagu yang sudah selesai proses rekam namun belum dirilis. Demikian info yang aku dapat dari manajemen ROFA baru-baru ini. Ada 11 lagu baru dari pakyai, 5 di antaranya sudah rilis.

Sebab selain ROFA, sebenarnya juga ada MARAI (proyek duo Gus Fuad dengan pianis Bagus Mazasupa) dan GUS FU & KERONCONG (proyek Gus Fuad Plered dengan lagu-lagu khusus keroncong bersama para musisi keroncong Jogja).

Eh, jadi gimana? Jumlah lagunya 34 atau 43 nih?

Kalau menurutku, menurutku lho.. ROFA seharusnya tetap berjumlah 34 lagu untuk saat ini. Sebab menurutku, materi-materi di GUS FU & KERONCONG dan MARAI tak bisa disejajarkan dengan energi Rock Sholawat di ROFA. *eh, aduh, ampun pakyai. siap salah.. ehe~

Namun bagaimanapun jua, apapun proyek musiknya, apapun genrenya, berapapun jumlah lagunya sekarang, semuanya tetap kembali pada tema Kanjeng Nabi Muhammad dan sholawat itu tadi. Aku pun akan tetap mendukung cita-cita mulia pakyai ini seterusnya. Kulo nderek pakyai~

Pokoknya 100 lagu untuk Kanjeng Nabi Muhammad harus ‘khatam’. Rock Sholawat tetap jalan.

Aaaminnn allahumma aamiiinnn.

Shollu ‘Alan Nabi!

#31HariMenulis
Minggu 31 Mei 2020

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Agib Tanjung
Agib Tanjung

Written by Agib Tanjung

budak korporat sebagai penyunting teks, pengampu tim media sosial dan video. kadang menjelma menjadi rockstar saat akhir pekan.

No responses yet

Write a response